Rabu, 07 Juni 2017

Pendekatan Pragmatik Menganalisis Drama

Analisis Drama “Menunggu Kekasih” Karya Puthut Buchori Ali Marsono Menggunakan Pendekatan Pragmatik
A.    Pendahuluan
Pendekatan pragmatik me.rupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk mennganalisis karya sastra.Pendekatan pragmatik mempunyai pengertian yaitu pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentukepada pembaca,seperti tujuan pendidikan,moral,agama,atau tujuan lainnya.Pendekatan pragmatik mengkaji karya sastra berdasarkan tujuan-tujuan tertentu bagi pembacanya.Semakin banyak nilai dan ajaran yang diberikan kepada pembaca maka semakin baik karya sastra tersebut.
Dalam hal ini pendekatan pragmatik digunakan untuk menganalisis karya sastra berupa drama.Drama yang diperankan bebrapa tokoh 
B.     Sinopsis drama “Menunggu Kekasih”
Diceritakan dua perempuan yang sudah tua dan masih perawan dalam artian belum menikah.Nona Kumala yang suka berdandan dan Jeng Kus yang memiliki sifat cerewet.Tinggal di panti jompo dengan perawat yang sama yaitu sutter Ika.Mereka mempunyai masalah yang sama yaitu berpegang teguh pada janji dan setia menunggu kekasihnya yaitu Amat Sape’i selama 60 tahun.Amat Sape’i pernah berjanji pada Nona Kumala dan Jeng Kus untuk dinikahi.Tapi takdir membawa Amat Sape’i ke Serawak sehingga hanya tinggalah kesetiaan sebagai landasan untuk bertahan.Tidak disangka Nona Kumala memiliki cerita yang sama seperti Jeng Kus.Jeng Kus mengira bahwa Nona Kumala sedang menyindirnya.Surat datang dari pak Pos lalu dibacakan sutter Ika.Surat tersebut dilayangkan kepada Nona Kumala dan Jeng Kus yang isi serta nama pengirimnya sama.Dari Amat Sape’i di Serawak.Amat Sape’i akan menikahi Nona Kumala dan Jeng Kus saat di akhirat.
C.     Pembahasan
Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu pada pembaca.Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan politik,pendidikan,moral,agama,atau tujuan yang lain.
Di  dalam naskah drama Menunggu Kekasih karya Puthut Buchori Ali Marsono terdapat pendekatan pragmatik yaitu berupa tujuan agama,pendidikan,moral,sosial,pengalaman pribadi.
1.      Nona Kumala :Tentu dong. Harus setia setiap saat pada kecantikannya, dan kalau seorang wanita tidak tampil cantik, maka ia dikatakan ketinggalan jaman, kuno, ndesit, dan itu namanya tidak moderen...
Jeng Kus              :Eh, Non Kumala, jaman moderen, tidak jaman batu. Tidak jaman rikiplik, tidak juga jaman sekarang. Yang namanya kecantikan itu tidak kenal jaman. Dan yang namanya wanita ya memang harus selalu cantik, bersih, sopan, santun bersusila.....
Analisis:
Dalam sebuah kutipan naskah drama diatas beradaptasi pada masyarakat yang menggunakaan pendekatan pragmatik.Pembaca dihadapkan pada sebuah realita masyarakat jika perempuan yang tidak tampil cantik dianggap kelas rendah.Sehingga perempuan dimanapun berada harus tampil cantik dan elegan walaupun tidak harus berpenampilan mewah.Pembaca diberikan solusi bagaimana cantik sesungguhnya.Cantik tidak hanya pada parasnya saja namun hati juga.
2.      Sutter Ika                         :Aduh, jangan Non Kumala. Jangan aerobic ah. Yang ringan-ringan saja, taichi lah, waitankung lah, jailangkung lah, jangan kangkung lah, pokoknya yang pakai kung... kung... itu lho...
Nona Kumala                  :Ogah... Emoh, kalau yang ringan-ringan. Pokoknya aerobic, aerobic, aerobic...
Analisa:
Dalam kutipan tersebut pembaca diberikan mendapatkan pesan moral yaitu harus menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga tetapi harus disesuaikan dengan umur.Jangan asal-asalan olahraga yang tidak sesuai umurnya.Seperti lansia ikut olahraga angkat besi itu kan tidak sesuai.Sebagai nak muda juga harus perhatian terhadap orang tua.
3.      Nona Kumala                  :ASYIK DENGAN DIRI SENDIRI) Oh, kekasihku tercinta, oh my sweet heart I love you, aku masih setia, dan aku yakin engkaupun juga masih setia. My love, sudah enam puluh tahun aku menunggumu, kapan kau akan menjemputku ? (KEPADA JENG KUS) Eh Jeng, kekasihku itu orangnya kalem, sopan, menyenangkan dan emm sangat tampan. (ASYIK DENGAN DIRI SENDIRI LAGI) Dahulu sewaktu aku masih pacaran...... (KEPADA JENG KUS) Tapi jangan samakan pacarannya dengan jaman sekarang lho. Aku dulu paling hanya muter-muter kampung, ngobrol. Kalau anak sekarang, baru pacaran saja sudah berani pegang-pegangan, remet-remetan entah apa yang diremet. Sudah berani nginep di vila beberapa hari. Sudah berani kiss-kissan, (JENG KUS TIDAK PAHAM KISS-KISSAN) Itu lho, ambung-ambungan. Makanya di jaman sekarang banyak anak remaja yang sudah hamil sebelum nikah. Dasar anak sekarang bandel-bandel. (TERINGAT PACARANNYA DAHULU) Aku masih mencintaimu mas. (MENARI, MENYANYI) Oh... my love, aku masih ingat ketika kau berjanji padaku, kau akan menikahiku, dan kau bilang aku harus menunggu bila saatnya tiba, dan akupun berjanji akan selalu setia menunggumu, hari ini kau pasti datang. Enam puluh tahun sudah, hari ini kau pasti menjemputku, hari ini kau pasti datang melamarku.
Analisis:
Kesetiaan terhadaap pasangan memang harus dijaga.Sebagai pembaca yang wanita atau laki-laki namun ditekankan pesan untuk wanita.Wanita harus mencari pasangan yang baik dan sopan jangan asal- asalan memilih tanpa memikirkan baik buruknya..Karena orang terdekat kita bisa menjerumuskan kita.Dalam percakapan di atas dijelaskan bahwa jika kita salah memilih pasangan akan mendapatkan dampak buruk bagi kehidupan kita.Seperti hamil diluar  nikah.Seseorang yang hamil di luar nikah akan dicemoohkan orang dan dianggap hina masyarakat.Pembaca khususnya wanita jangan mau diajak pacarnya yang belum resmi menikah untuk melakukan hal-hal yang senonoh.Tetaplah jaga kesucian untuk pasangan kita yang sesungguhnya jangan dinodai dengan kenikmatan sesaat. Pembaca diberikan ajaran agar mematuhi norma-norma yang ada dalam masyarakat.
4.       NONA KUMALA         :Amat Sape’i ????? Oh.. (KEMUDIAN MELONGO)
SUTTER IKA               :Saya bacakan ya. Buat kekasihku tercinta, saya kanda Amat Sape’i sangat yakin se yakin-yakinnya kalau dinda tercinta masih setia menunggu kakanda. Seperti janji kita dahulu.
JENG KUS   :               Oh mas Amat Sape’i. Seperti janji kita, sampai kini aku masih                                                                                 menunggu, aku masih setia.
NONA KUMALA         :               Mas Amat Sape’i, untukmu aku setia setiap saat. Aku selalu merindukanmu mas...
SUTTER IKA               :               Saya lanjutkan ya.. Mengenai janjiku dahulu akan tetap aku tepati. (KUS, KUMALA MELONGO) Tetapi sayang tidak di sini (KUS, KUMALA TAMBAH MELONGO) Karena sewaktu dinda membaca surat ini, mungkin kanda sudah tidak di sini lagi   .
Analisis:
Janji memang harus dipenuhi karana janji akan dikejar samapai akhirat.Di dalam agama Islam juga begitu.Tetapi kesalahannya adalah jangan hanya karena atas nama kesetiaan manusia hidup sendiri seumur hidupnya.Bukankah menikah itu sebuah anjuran.Jadi pembaca harus menggunakan logika juga dalam memaknai cinta.Walaupun cinta terkadang susah sekali berkolaborasi dengan logika.Jangan cinta asal-asalan.Jangan hanya beralasan atas nama cinta seperti tokoh Jeng Kus dan Nona Kumala yang tidak menikah sampai maut maut hampir menjemputnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar