Analisis Drama “Menunggu Kekasih” Karya Puthut Buchori Ali Marsono Menggunakan Pendekatan Pragmatik
A.
Pendahuluan
Pendekatan pragmatik me.rupakan salah satu pendekatan yang
digunakan untuk mennganalisis karya sastra.Pendekatan pragmatik mempunyai
pengertian yaitu pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk
menyampaikan tujuan tertentukepada pembaca,seperti tujuan
pendidikan,moral,agama,atau tujuan lainnya.Pendekatan pragmatik mengkaji karya
sastra berdasarkan tujuan-tujuan tertentu bagi pembacanya.Semakin banyak nilai
dan ajaran yang diberikan kepada pembaca maka semakin baik karya sastra
tersebut.
Dalam hal ini pendekatan pragmatik digunakan untuk menganalisis
karya sastra berupa drama.Drama yang diperankan bebrapa tokoh
B.
Sinopsis
drama “Menunggu Kekasih”
Diceritakan dua perempuan yang sudah tua dan masih perawan dalam
artian belum menikah.Nona Kumala yang suka berdandan dan Jeng Kus yang memiliki
sifat cerewet.Tinggal di panti jompo dengan perawat yang sama yaitu sutter
Ika.Mereka mempunyai masalah yang sama yaitu berpegang teguh pada janji dan
setia menunggu kekasihnya yaitu Amat Sape’i selama 60 tahun.Amat Sape’i pernah
berjanji pada Nona Kumala dan Jeng Kus untuk dinikahi.Tapi takdir membawa Amat
Sape’i ke Serawak sehingga hanya tinggalah kesetiaan sebagai landasan untuk
bertahan.Tidak disangka Nona Kumala memiliki cerita yang sama seperti Jeng
Kus.Jeng Kus mengira bahwa Nona Kumala sedang menyindirnya.Surat datang dari pak
Pos lalu dibacakan sutter Ika.Surat tersebut dilayangkan kepada Nona Kumala dan
Jeng Kus yang isi serta nama pengirimnya sama.Dari Amat Sape’i di Serawak.Amat
Sape’i akan menikahi Nona Kumala dan Jeng Kus saat di akhirat.
C.
Pembahasan
Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra
sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu pada pembaca.Dalam hal ini
tujuan tersebut dapat berupa tujuan politik,pendidikan,moral,agama,atau tujuan
yang lain.
Di dalam naskah drama
Menunggu Kekasih karya Puthut Buchori Ali Marsono terdapat pendekatan pragmatik
yaitu berupa tujuan agama,pendidikan,moral,sosial,pengalaman pribadi.
1.
Nona
Kumala :Tentu dong. Harus setia setiap saat pada
kecantikannya, dan kalau seorang wanita tidak tampil cantik, maka ia dikatakan
ketinggalan jaman, kuno, ndesit, dan itu namanya tidak moderen...
Jeng Kus :Eh, Non Kumala, jaman moderen, tidak jaman
batu. Tidak jaman rikiplik, tidak juga jaman sekarang. Yang namanya kecantikan
itu tidak kenal jaman. Dan yang namanya wanita ya memang harus selalu cantik,
bersih, sopan, santun bersusila.....
Analisis:
Dalam
sebuah kutipan naskah drama diatas beradaptasi pada masyarakat yang
menggunakaan pendekatan pragmatik.Pembaca dihadapkan pada sebuah realita
masyarakat jika perempuan yang tidak tampil cantik dianggap kelas rendah.Sehingga
perempuan dimanapun berada harus tampil cantik dan elegan walaupun tidak harus
berpenampilan mewah.Pembaca diberikan solusi bagaimana cantik
sesungguhnya.Cantik tidak hanya pada parasnya saja namun hati juga.
2. Sutter Ika :Aduh, jangan Non Kumala. Jangan aerobic ah.
Yang ringan-ringan saja, taichi lah, waitankung lah, jailangkung lah, jangan
kangkung lah, pokoknya yang pakai kung... kung... itu lho...
Nona
Kumala :Ogah... Emoh, kalau yang ringan-ringan. Pokoknya
aerobic, aerobic, aerobic...
Analisa:
Dalam kutipan
tersebut pembaca diberikan mendapatkan pesan moral yaitu harus menjaga
kesehatan tubuh dengan berolahraga tetapi harus disesuaikan dengan umur.Jangan
asal-asalan olahraga yang tidak sesuai umurnya.Seperti lansia ikut olahraga
angkat besi itu kan tidak sesuai.Sebagai nak muda juga harus perhatian terhadap
orang tua.
3. Nona Kumala :ASYIK DENGAN DIRI SENDIRI) Oh, kekasihku
tercinta, oh my sweet heart I love you, aku masih setia, dan aku yakin engkaupun
juga masih setia. My love, sudah enam puluh tahun aku menunggumu, kapan kau
akan menjemputku ? (KEPADA JENG KUS) Eh Jeng, kekasihku itu orangnya kalem,
sopan, menyenangkan dan emm sangat tampan. (ASYIK DENGAN DIRI SENDIRI LAGI)
Dahulu sewaktu aku masih pacaran...... (KEPADA JENG KUS) Tapi jangan samakan
pacarannya dengan jaman sekarang lho. Aku dulu paling hanya muter-muter
kampung, ngobrol. Kalau anak sekarang, baru pacaran saja sudah berani
pegang-pegangan, remet-remetan entah apa yang diremet. Sudah berani nginep di
vila beberapa hari. Sudah berani kiss-kissan, (JENG KUS TIDAK PAHAM
KISS-KISSAN) Itu lho, ambung-ambungan. Makanya di jaman sekarang banyak anak
remaja yang sudah hamil sebelum nikah. Dasar anak sekarang bandel-bandel. (TERINGAT
PACARANNYA DAHULU) Aku masih mencintaimu mas. (MENARI, MENYANYI) Oh... my love,
aku masih ingat ketika kau berjanji padaku, kau akan menikahiku, dan kau bilang
aku harus menunggu bila saatnya tiba, dan akupun berjanji akan selalu setia
menunggumu, hari ini kau pasti datang. Enam puluh tahun sudah, hari ini kau
pasti menjemputku, hari ini kau pasti datang melamarku.
Analisis:
Kesetiaan
terhadaap pasangan memang harus dijaga.Sebagai pembaca yang wanita atau
laki-laki namun ditekankan pesan untuk wanita.Wanita harus mencari pasangan
yang baik dan sopan jangan asal- asalan memilih tanpa memikirkan baik
buruknya..Karena orang terdekat kita bisa menjerumuskan kita.Dalam percakapan
di atas dijelaskan bahwa jika kita salah memilih pasangan akan mendapatkan
dampak buruk bagi kehidupan kita.Seperti hamil diluar nikah.Seseorang yang hamil di luar nikah akan
dicemoohkan orang dan dianggap hina masyarakat.Pembaca khususnya wanita jangan
mau diajak pacarnya yang belum resmi menikah untuk melakukan hal-hal yang
senonoh.Tetaplah jaga kesucian untuk pasangan kita yang sesungguhnya jangan
dinodai dengan kenikmatan sesaat. Pembaca diberikan ajaran agar mematuhi
norma-norma yang ada dalam masyarakat.
4.
NONA KUMALA :Amat Sape’i ????? Oh.. (KEMUDIAN
MELONGO)
SUTTER IKA :Saya
bacakan ya. Buat kekasihku tercinta, saya kanda Amat Sape’i sangat yakin se
yakin-yakinnya kalau dinda tercinta masih setia menunggu kakanda. Seperti janji
kita dahulu.
JENG KUS : Oh
mas Amat Sape’i. Seperti janji kita, sampai kini aku masih menunggu, aku masih setia.
NONA KUMALA : Mas Amat Sape’i, untukmu aku
setia setiap saat. Aku selalu merindukanmu mas...
SUTTER IKA : Saya lanjutkan ya.. Mengenai
janjiku dahulu akan tetap aku tepati. (KUS, KUMALA MELONGO) Tetapi sayang tidak
di sini (KUS, KUMALA TAMBAH MELONGO) Karena sewaktu dinda membaca surat ini,
mungkin kanda sudah tidak di sini lagi .
Analisis:
Janji memang harus dipenuhi karana
janji akan dikejar samapai akhirat.Di dalam agama Islam juga begitu.Tetapi
kesalahannya adalah jangan hanya karena atas nama kesetiaan manusia hidup
sendiri seumur hidupnya.Bukankah menikah itu sebuah anjuran.Jadi pembaca harus
menggunakan logika juga dalam memaknai cinta.Walaupun cinta terkadang susah
sekali berkolaborasi dengan logika.Jangan cinta asal-asalan.Jangan hanya
beralasan atas nama cinta seperti tokoh Jeng Kus dan Nona Kumala yang tidak
menikah sampai maut maut hampir menjemputnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar